Monday, October 17, 2011

sistem pakar

Sistem pakar menyelesaikan persoalan-persoalan yang biasanya diselesaikan oleh “pakar” manusia. Sistem pakar merupakan program AI (Artificial Intelligence) yang kompleks. Dalam realisasinya, sistem pakar biasanya menggunakan rule-based system, forward chaining, backward chaining, kombinasi dua di antaranya sebagai dasar program. Adapun ciri-ciri sistem pakar diantaranya adalah :

• Bekerja secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.

• Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukkan user.

• Dapat menalar data-data yang tidak pasti dan memberikan beberapa alas an pemilihan.

• Dikembangkan secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.

• Outputnya berupa saran atau anjuran.

Beberapa kelebihan dari sistem pakar antara lain :

1.Efisiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja layaknya sang pakar.

2. Penyimpanan data-data pengetahuan ke dalam database dengan lengkap dan terpercaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa diakses dalam jangka waktu yang cukup lama. Seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinya.

3. Dimungkinkan terjadinya penyatuan kemampuan sistem pakar yang satu dengan yang lainnya, sehingga membuat kualitas hasil lebih meningkat sehingga seolah-olah seorang user berkonsultasi dengan banyak pakar.

4. Efisiensi kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan, implementasi dan perawatan(maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.

5. Suatu aplikasi sistem pakar dapat diperbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.

Kemampuan Sistem Pakar

Syarat sistem pakar menjadi alat bantu yang efektif maka sistem itu harus dapat berinteraksi dengan manusia secara mudah. Untuk menyediakan layanan interaksi ini maka sistem pakar harus memiliki dua kemampuan seperti di bawah ini:

1. Menjelaskan alasan didapatnya hasil. Dalam banyak domain dimana sistem pakar bekerja, manusia tidak akan menerima hasil system kecuali telah diyakinkan oleh akurasi proses penalaran yang memberikan hasil tersebut.

2. Memperoleh pengetahuan baru dan modifikasi pengetahuan lama. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh dengan interaksi dengan pakar manusia. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat program mempelajari perilaku pakar dalam mengolah data kasar.

Membangun suatu Sistem Pakar

Bagaimana cara membangun sistem pakar? Sistem pakar biasa dibuat dengan cara melakukan wawancara kepada pakar tertentu dan kemudian hasilnya diterjemahkan ke dalam peraturan-peraturan. Peraturan-peraturan ini kemudian dibuat menjadi suatu kesatuan program yang akan membentuk sistem dasar. Setelah sistem dasar terbentuk maka sistem tersebut harus diperbaiki secara iteratif sehingga memiliki kemampuan mendekati tingkat pakar.

Rule-based System

• User Interface: bagian dimana user bisa melihat dan berinteraksi dengan sistem. Biasanya dalam bentuk display teks ataupun grafik yang interaktif.

• Developer Interface: bagian dimana knowledge engineer mengembangkan sistem, biasanya dalam bentuk pengembangan source code dari sistem.

• Explanation Facility: merupakan subsistem yang bertanggung jawab untuk menyediakan explanation (penjelasan) dari proses reasoning dari sistem.

• External Program: program lain seperti database, algoritma ataupun spreedsheat yang bisa digunakan untuk mendukung system