Rumah bernomor 5 itu ditempati empat orang diantaranya, tiga perempuan dan satu laki-laki. Dan mereka semua buta.
Masto harus menafkahi tiga orang perempuannya. Tini si istri, emak Uyam ibunya, dan emak Darsih mertuanya. Suatu hari dalam perjalanannya untuk bekerja, kakinya terantuk sesuatu. Ia meraba dengan kaki dan tangannya. Lalu ia celupkan tangannya ke dalam, nampak seperti butiran dan lembut. Tiba-tiba ia terperanjat, “ini mata!!” teriaknya.
Setelah memakai mata temuannya, ia bergegas pulang ke rumah.
“tini!! Cepat buka pintunya!” Masto menggedor-gedor pintu tidak sabar.
“sabar mas, ada….” Tiba-tiba saja Masto memeluk istrinyaa.
“sekarang cepat kamu pakai ini” Masto memasangkan dua bola mata kepada tini.
“alhamdulillah, ini anugerah!” tini penuh suka cita, haru, bahagia menjadi satu.
“ada apa sih ribut-ribut?” Darsih mertua masto muncul. “sini-sini emak mendekat, masto pasangkan”
“subhanallah, kuasa Tuhan!” Darsih pun menangis haru pilu mendapat sepasang bola mata.
“hey kalian senang sekali nampaknya ada apa?” emak Uyam merayap-rayap datang mendekat. “sini emak saya pasangkan juga” Masto memasangkan bola mata kepada ibunya. “yaampun!! Ibu tidak bermimpi
“saya hanya menemukan tujuh buah mak” Masto menjelaskan. Sontak emak Uyam terkulai lemah seraya mengeluarkan kembali bola matanya. “lebih baik tidak punya mata daripada hanya punya sebuah”
“jangan seperti itulah mak, lebih baik bisa melihat dengan satu mata daripada tidak sama sekali” tini membujuk. “iya uyam, ini takdir tuhan memberi rezeki masing-masing kepada umatnya”. Emak darsih dan tini terus beradu nasihat tapi emak uyam tidak mau dengar. “sudah-sudah tenang, hari ini kita jalan-jalan. Emak ayo pasang lagi matanya” walau tini, emak darsih, dan emak uyam nampak bingung ajakan masto, mereka menurut. Mereka berkeliling kampung melihat kebun dan peternakan yang selama ini mereka percayakan untuk di urus oleh orang lain. Sampai pada suatu jalan,
“lepas mata-mata kalian” masto melebarkan mulu kantong bungkusan. “kenapa harus?” tini sangat bingung. “cepat emak uyam, emak darsih, tini!” masto menegaskan.
Dengan berat hati semua melepas mata-matanya dan memasukkan ke dalam kantong. “mata saya pun dimasukkan ke dalam kantung ini” semua tercengang.
“sekarang ayo kembali pulang. Ini saya lakukan agar semua adil” walaupun kecewa dan sedih, tini, emak darsih, emak uyam berlapang dada menerimanya.
Masto sadar ini egois dan tidak adil. Tapi yang ia tahu menafkahi keluarga butanya adalah kewajiban. Apalagi akan lebih sempurna dengan sepasang bola mata yang ia pakai sekarang.
Be tought person! Devorce is not the end of the word
“Jangan liat apa yang Tuhan belum kasih ke kamu, tapi liat apa yang udah Tuhan kasih ke kamu”
ya kalimat itu menggambarkan segalanya. Sudahkah kamu bersyukur? Masalah dateng silih berganti? Wajar kok namanya juga hidup. Enggak ada masalah yang enggak bisa di selesaikan. Emang klise sih tapi percaya deh 2-3 tahun kedepan kamu pasti ngerasain kata-kata itu bermakna buat kamu. Hanya saja penyelesaian dari suatu masalah bermacam-macam. Tidak ada yang tidak mungkin.
Kalau ada yang bilang hidup seseorang berantakan atau gaul enggak bener itu wajar karena anak broken home, itu salah besar. !!jangan takut kalau ada yang menjudge kamu yang enggak-enggak karena kamu anak broken home. Setiap kelakuan salah atau bener itu bersumber dari personality masing-masing anak. Bukan karena latar belakangnya. Mama papa cerai lalu mereka sibuk sendiri di persidangan dan kita enggak diurusin dan dipikirin, emang nyakitin. Tapi inget sesakit apapun yang udah mereka lakuin ke kamu kita enggak boleh benci sama orang tua sendiri. Hilang respect mungkin iya, tapi jangan sampe deh kamu bangkang sama mereka.
Banyak cara kok yang bisa kamu lakuin biar lepas dari keterpurukan kamu. Satu yang penting: share your problem with other which is just only one person! Jangan pendam sendiri. Itu sangat berbahaya bagi kesehatan mental dan kejiwaan kamu. Cara lain, kamu bisa bikin kegiatan sendiri yang bermanfaat biar kamu di anggap dan di perhatiin sama orang banyak. Itu salah satu cara pengobat rindu kamu atas perhatian mama papa yang jelas berkurang semenjak perceraian.
Memang melakukan sesuatu enggak segampang apa yang di nasihatkan orang, tapi kalau kamu tidak pernah mau mencoba, kamu tidak akan pernah tau seberapa kuat dan dewasanya kamu
No comments:
Post a Comment