Wilayah Jakarta masih membutuhkan sekitar 15 waduk untuk mencegah terjadinya banjir. Waduk yang dibutuhkan berupa penampungan air dengan instalasi sistem polder.
"Masih butuh 15 waduk atau polder untuk menyelamatkan Jakarta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, di sela-sela meninjau sarana pengendalian banjir ke sejumlah rumah pompa, Selasa, 3 November 2009.
Menurutnya, waduk dengan sistem polder itu dibutuhkan untuk melengkapi sarana pengendalian banjir yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Saat ini kita hanya punya 308 unit pompa dengan kemampuan 330,12 meter kubik per detik," ujarnya.
Sistem polder adalah sistem penyedotan air banjir di kawasan yang lokasinya di bawah permukaan laut. Air banjir itu kemudian ditampung dalam kolam subsistem polder dan secara bertahap dipompa lagi untuk dibuang ke laut. Jakarta baru tersedia 29 polder.
Sekitar 40 persen wilayah daratan DKI Jakarta, terutama di Jakarta Utara, memiliki ketinggian tanah di bawah permukaan laut. Kawasan-kawasan itu hampir selalu tergenang saat hujan deras dan hanya dapat diatasi dengan sistem polder.
Sementara itu, anggaran pemeliharaan pompa, saringan sampah dan pintu air yang dikelola Dinas Pekerjaan Umum terus mengalami peningkatan. Pada 2007 sebesar Rp 52 miliar, 2008 sebesar Rp 104 miliar, dan 2009 sebesar Rp 293 miliar. Anggaran tahun ini terkonsentrasi untuk pengerukan sungai.
Sedangkan anggaran untuk pembangunan pompa pengendali banjir mengalami penurunan sebesar Rp 30 juta dari Rp 75 juta di tahun 2008 menjadi Rp 45 juta di tahun 2009. Demikian pula anggaran normalisasi sungai dari Rp 130 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 82 miliar di 2009.
Anggaran pengendalian banjir juga dikelola sejumlah suku dinas di masing-masing wilayah. Jumlahnya pun terus meningkat, tahun 2007 Rp 121 miliar, 2008 Rp 124 miliar, dan 2009 Rp 247 miliar.
saat ini langkah pemerintah sudah sangat tepat
sumber viva news .com
No comments:
Post a Comment