Cirebon - Puluhan nelayan Desa Bondet Kecamatan Cirebon Utara, Sabtu Malam, menyerang sejumlah nelayan Desa Mundu dan Desa Bandengan yang tengah mencari Rajungan di perairan laut Kapetakan.
Akibat penyerangan ini seorang nelayan Desa Mundu tewas dan sembilan lainnya kritis. Serangan ini dipicu perebutan wilayah perairan tempat nelayan mencari ikan. Satuan Polairut terus melakukan patroli di perbatasan perairan kedua wilayah dan berusaha meredam emosi nelayan Mundu untuk menghindari aksi serangan balasan.
Sebanyak sembilan nelayan warga Mundu, Kabupaten Cirebon, kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Djati untuk segera mendapatkan penanganan medis. Lima korban dalam kondisi kritis. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka bacok dan tusukan senjata tajam. Sementara tiga korban lainnya mengalami luka ringan.
Satu korban lagi mengalami luka di bagian perut akibat tembakan senapan angin. Satu nelayan yang diduga tewas diceburkan ke laut, hingga kini jasadnya belum ditemukan.
Sembilan nelayan dari Mundu ini menjadi korban aksi serangan yang dilakukan nelayan Bondet, Kabupaten Cirebon, saat dua perahu nelayan Mundu mencari ikan di perbatasan perairan Bondet. Menurut nelayan selamat, sedikitnya 15 perahu dengan puluhan orang, datang dan langsung menyerang mereka secara membabi buta. Mereka melemparkan batu, tembakan senapan angin dan senjata tajam.
"Datang dari berbagai arah saat kita sedang mencari rajungan. Tanpa sebab yang jelas, mereka menyerang kita. Salah satu temen kita dibacok dan lehernya dikalungi batu kemudian dijeburkan ke laut," Ujar Kadi, Nelayan asal Desa Mundu kepada Wartawan, Sabtu (01/05/2010).
Satu perahu nelayan Mundur nyaris dibakar. Seorang nelayan Mundu bernama Darsono, diduga tewas dan jasadnya belum ditemukan.
Aksi serangan nelayan Bondet ini diduga dipicu dendam lama soal perebutan wilayah perairan tempat mencari ikan. Nelayan Bondet tak terima nelayan Mundu memasang jaring arad di wilayah perairan Bondet.
detikNews
No comments:
Post a Comment